top of page

Ogah Kerja Pake WhatsApp? Ini 5 Aplikasi Alternatif yang Bisa Kamu Coba!

  • Writer: Farrel Fauzan Arvian
    Farrel Fauzan Arvian
  • Apr 26, 2022
  • 3 min read

Beberapa contoh aplikasi pesan instan untuk bekerja. Foto oleh Unsplash.
“Aduh, susah banget rasanya buka WhatsApp enggak ngeliat chat dari kerjaan!”

Pernah enggak sih kalian berpikir seperti apa yang terjadi di atas guys? Jadi beberapa hari yang lalu, penulis menemukan sebuah thread di Twitter yang membahas tentang pengirimnya yang mengajukan komplain ke WhatsApp karena tidak menyediakan tab pemisah untuk pekerjaan dan kontak pribadi.


Setelah menelusuri keseluruhan isi thread, bisa disimpulkan memang banyak orang di Indonesia yang sudah keburu “tenggelam” dengan menggunakan WhatsApp, jadi bahkan untuk pekerjaan kebanyakan dilakukan melalui WhatsApp. Padahal ada lho beberapa aplikasi chat alternatif yang juga menyediakan fitur lebih lengkap dari WhatsApp, dan pastinya bisa memisahkan kontak untuk pribadi dan kontak pekerjaan.


Wah, apa saja ya aplikasi yang bisa dijadikan alternatif untuk chatting sama co-worker atau client tapi tanpa menggunakan WhatsApp? Ini 5 aplikasi alternatif yang bisa kamu coba!


1. Slack


Untuk kalian yang kerja di sektor tech atau e-commerce biasanya sudah mulai akrab dengan aplikasi satu ini. Yap, namanya adalah Slack. Aplikasi adalah sebuah alat komunikasi yang bisa kamu gunakan untuk mengirimkan pesan, file-file, dan lain-lain dalam satu tempat. Sistem yang disediakan Slack untuk setiap chatnya menggunakan channel (grup) dan direct message. Dengan tampilannya yang simple, Slack menyediakan banyak fitur yang bisa kamu explore, seperti Slack Huddle atau Slack bot.


Selain fitur-fiturnya yang menarik, Slack juga menyediakan banyak add-on untuk menyambungkan aplikasinya dengan aplikasi lain, seperti Google Workspace, Asana, atau Trello. Kamu dapat dengan mudah mengakses Slack melalui browser karena bentuk platform-nya dalam bentuk URL.


2. Discord


Aplikasi pesan instan kedua adalah Discord. Kalau dari pengelihatan penulis, Discord banyak digunakan oleh tech company, gamers, bahkan para pemilik NFT yang sekarang sedang mulai berkembang di internet. Tampilan yang diberikan oleh Discord memiliki kemiripan dengan Slack, namun dalam sistem chatting-nya memberikan lebih banyak fitur yang harus dipelajari terlebih dahulu. Melansir dari Wikipedia Discord, pengguna Discord dapat berkomunikasi dengan panggilan suara, panggilan video, pesan teks, unggah media atau file ke dalam obrolan pribadi (direct message), kanal chat (channel), atau komunitas atau organisasi (server).



Beberapa fitur unggulan yang penulis sudah gunakan untuk Discord adalah fitur streaming seperti fitur sharescreen di Google Meet atau Zoom dan panggilan serupa dengan menggunakan handy talk yang dioperasikan ketika menjalankan sebuah acara besar.

Jika dibandingkan dengan Slack, mungkin Discord bisa penulis simpulkan jadi versi “santai” dari Slack dengan fitur yang enggak kalah banyak dari Slack. Kalian tinggal menyesuaikan kebutuhan pekerjaan dengan fitur-fitur yang kalian rasa lebih cocok untuk digunakan.


3. Telegram


Berikutnya kita punya aplikasi pesan instan atau chatting yang seringkali disandingkan dengan WhatsApp, yaitu Telegram. Secara tampilan, Telegram bisa dibilang mirip dengan WhatsApp namun dengan aksen biru alih-alih hijau. Beberapa fitur dasar WhatsApp juga kalian bisa temukan melalui Telegram.


“Lalu apa bedanya Rel?”

Jadi begini, Telegram menyediakan satu fitur yang disebut sebagai channel, yaitu merupakan fitur serupa grup namun ketika bergabung, hanya beberapa admin utama saja yang bisa memberikan informasi, sehingga lebih satu arah. Selain itu Telegram juga menyediakan fitur tab untuk memisahkan chat kamu sesuai dengan kategori yang kamu buat.


Oiya, ketika menggunakan Telegram kamu tidak perlu khawatir harus memberikan nomor telepon kepada orang lain karena Telegram menyediakan fitur untuk menambahkan username, jadi pengguna Telegram lain tinggal menambahkan username kamu untuk langsung terhubung. Satu lagi, Telegram juga menyediakan fitur menambahkan akun lebih dari satu, jadi kamu bisa mengelola beberapa akun Telegram kamu dalam satu aplikasi.


4. Signal


Signal merupakan layanan pengiriman pesan enkripsi lintas platform yang dikembangkan oleh Signal Technology Foundation dan Signal Messenger LLC. Bisa dibilang Signal adalah salah satu kompetitor --bukan head to head, dari WhatsApp. Secara tampilan, penulis bisa mengatakan aplikasi ini lebih mirip dengan iMessage yang dimiliki oleh Apple, namun terbuka untuk seluruh orang.



Menurut klaim pihak Signal, walau aplikasi ini masih sangat berkembang, namun mereka menjamin seluruh data yang ada di dalam akun Signal kamu terenkripsi dengan baik dan tidak akan disalahgunakan untuk data-data seperti iklan melalui Google (Search Engine Marketing) atau Ads.


5. Google Chat


Salah satu aplikasi pesan instan yang menurut penulis masih “underdog” namun punya potensi untuk berkembang di Indonesia adalah Google Chat. Tampilannya dapat dikatakan sangat minimalis dan tidak menjemukan mata, sehingga kamu tidak perlu pusing ketika memakainya.


Memang secara fitur, aplikasi ini hanya menyediakan fitur chat dan spaces (grup), serta mengirimkan media dan file, namun menurut penulis hal tersebut juga sudah cukup. Pada Google Chat, kalian bisa mengirimkan foto, GIF, membuat link Google Meet, mengundang ke Google Calendar, dan mengirimkan file yang sebelumnya sudah diunggah terlebih dahuu ke Google Drive.


Tetapi salah satu hal yang membuat penulis tertarik untuk menggunakan Google Chat adalah kamu tidak perlu masuk ke situs Google Chat atau mengunduh aplikasinya, karena sudah tersedia di Google Mail (Gmail), jadi selama kamu dan co-worker atau client memiliki Google Mail, kalian bisa langsung mengaksesnya melalui Google Mail masing-masing.

 

Itulah lima aplikasi yang penulis bisa rekomendasikan kepada kalian untuk menggantikan WhatsApp sebagai platform chat ketika bekerja. Kira-kira aplikasi mana yang jadi favorit kalian dan apakah kalian punya rekomendasi aplikasi lain untuk chat sama temen kerja? Yuk sharing di kolom komentar!

Comments


  • Facebook
  • LinkedIn
  • Instagram

2021 © Farrel Fauzan Arvian. All right reserved.

bottom of page